D4 MICE PNJ Sukseskan Pentas Budaya di Budemang

SUBANG – Program Studi D4 MICE Politeknik Negeri Jakarta ikut menyukseskan pentas budaya yang berlokasi di Bukit Desa Wisata Rancamanggung (Budemang), Sabtu (29/10). Rangkaian pentas budaya tersebut merupakan kolaborasi budaya Kabupaten Subang dengan Kabupaten Banyumas.

Pagelaran kolosal budaya tersebut mengangkat tema Jawara Satria yang berasal dari julukan kedua kabupaten tersebut, yakni Subang Jawara dan Banyumas Satria. “Sehingga penampilan wisata budaya ini lebih mengangkat kearifan lokal yang mulai hilang di tengah-tengah masyarakat. Seperti seni lengser khas Jawa Barat yang bawakan 100 putra putri siswa sekolah mulai SD, madrasah, hingga SMA,” ujar Firman Syah saat diwawancara di sela-sela event kolaborasi.

Dalam kesempatan itu, D4 MICE juga memberikan rute wisata untuk paket 3 hari 2 malam yang meliputi empat kecamatan di Subang bagian selatan tersebut. Serah terima rute wisata secara seremonial dilakukan oleh Kepala Prodi D4 MICE, Fauzi Mubarok kepada Kepala Bidang Destinasi dan Produk Wisata Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Subang, Ida Farida. Harapannya, rute wisata paket 3 hari 2 malam tersebut juga bisa dikolaborasikan antara Subang dengan Banyumas.

“Output rute wisata ini merupakan hasil pengabdian masyarakat KBK D4 MICE yang diketuai salah satu dosen D4 MICE, Muhammad Iqbal Katik RE. Maksudnya wisatawan yang datang ke Subang bisa diarahkan atau mampir ke Banyumas, dan begitu juga sebaliknya,” tutur Fauzi.

Seperti diketahui, Kolaborasi Budaya Jawara Satria ini mementaskan tarian lengger Banyumas dan tari ronggeng Subang sebagai warisan budaya yang terdaftar UNESCO. Termasuk sejumlah tarian lain yang saat ini keberadaannya mulai terpinggirkan. Dengan adanya event ini, maka masyarakat mulai mengetahui peninggalan kebudayaan yang diwariskan era sebelumnya.

Camat Tanjungsiang Subang, Vino Subriadi juga mengapresiasi event kolaborasi budaya tersebut. Selain memamerkan kekayaan budaya yang ada, juga menjadi ajang untuk produk menjual produk UMKM masyarakat lokal.

“Jadi, wisatawan ke depan, tidak hanya menikmati kekayaan alam. Namun juga budaya dan selama tinggal di sini, bisa menikmati ragam potensi kuliner atau UMKM yang ada di sini,” jelasnya saat memberikan sambutan.

Kegiatan kolaborasi budaya ini dibuka dengan upacara sambutan oleh putra putri sekolah di Tanjungsiang dalam bentuk tarian adat Lengser. Pentas tarian ini merupakan penyambutan tamu agung. Puncak kolaborasi juga akan diselenggarakan pada 10 November 2022 mendatang di Banyumas. Namun, kolaborasi budaya sudah dimulai sejak dua bulan lalu di Gerduren, Banyumas. Ini menjadi momen penting bagi kedua kabupaten yang ternyata memiliki keunikan budaya masing-masing untuk bersama-sama dilestarikan.

“Kami bersama komunitas siap melestarikan juga budaya ronggeng dan seni sunda lain agar tidak punah. Tentu saja ini dilakukan dengan menjalin bekerjasama bersama sekolah dan guru-guru. Sekaligus dapat menjadi contoh bagi daerah lain terkait event kolaborasi budaya nusantara,” tutur Pengelola Budemang, Yusuf Iyok.

 


Share :


File Nama File Format Type
IMG-20221029-WA0008.jpg image/jpeg