Tantangan Pelaku Bisnis Masa Pandemi COVID-19

Tantangan Pelaku Bisnis Masa Pandemi COVID-19

Sudah lebih dari satu tahun, Indonesia dilanda pandemi Covid-19 yang menimbulkan dampak luar biasa, khususnya para pelaku bisnis seperti jasa usaha MICE. Termasuk di dalamnya agen travel, akomodasi, dan venue. Tidak sedikit yang para pelaku bisnis tersebut merumahkan karyawan atau bahkan sampai “gulung tikar”.

Plt Kepala Dinas Pariwisata DKI Jakarta, Gumilar Ekalaya menjelaskan peluang industri MICE di DKI Jakarta jika dilihat dari positivity rate Covid-19 memang mengalami penurunan. Tentu hal ini dibarengi dengan beberapa destinasi wisata yang diizinkan buka. “Kita sedang merencanakan pembentukan lembaga MICE serupa dengan JCEB (Jakarta Convention & Exhibition Bureau),” ujarnya melalui zoom meeting Kamis (30/9) lalu.

Selanjutnya perwakilan Singapore Tourism Board, M. Firhan Abdul Salam menjelaskan langkah untuk menjawab permasalahan tersebut adalah dengan mengikuti pola Singapura. Di hadapan lebih kurang 300 peserta, Firhan memberikan model Singapura dalam menghadapi pandemi Covid-19. “Supaya industri pariwisata dan MICE bisa bertahan dilakukan dengan menggencarkan program vaksinasi bagi masyarakat sehingga herd immunity meningkatkan,” tambahnya.

Sementara Ketua Umum Asperapi, Hosea Andreas Runkat memberikan gagasan untuk tetap optimis. Dalam kesempatan Kuliah Umum MICE 2021 dengan tema “How the MICE Industry Conquered the Pandemic” ini, Hosea memperhatikan jika rasa optimisme di tengah masa pandemi sangat dibutuhkan. Ini terlihat dari rencana penyusunan Peraturan Gubernur DKI Jakarta yang mendukung kegiatan industri MICE. “Dengan penyelenggaraan Kuliah Umum MICE 2021 menjadi angin segar bagi para pelaku industri untuk memulihkan MICE di Indonesia,” tuturnya.

Jadi Pengusaha Itu Mudah

Setidaknya kalimat itu yang dikemukakan Dzaky Muhammad A.R dan Naufal Muhammad A.R. Owner dari Burgerchill ini memberikan motivasi kepada para mahasiswa D3 Administrasi Bisnis dalam memulai dan mengembangkan suatu usaha. Khususnya di masa pandemi Covid-19 yang sedang dihadapi saat ini. “Ketika ada keinginan untuk menjadi orang yang mandiri dan bermanfaat, maka siapapun dan kapanpun bisa menjadi pengusaha,” jelasnya Rabu (13/10) silam.

Aspek penting yang diperhatikan dalam bisnis, ditambahkan Dzaky dan Naufal, antara lain sistem yang mudah dan aman, produk yang modis dan serasi (bagi fashion) atau sehat dan enak (untuk F&B). “Juga pelayanan yang ramah, nyaman, cepat, dan tepat,” imbuhnya.

Untuk itu, para mahasiswa dapat memulai usaha di usia muda. Di antaranya menyesuaikan usaha dengan hobi/passion sendiri, mengoptimalkan potensi yang ada, memulai usaha dari yang sederhana untuk kemudian terus ditingkatkan (continuous improvement), melakukan inovasi produk dan kemasan, mengelola keuangan dengan baik, dan dapat memanfaatkan media sosial untuk kegiatan promosi. “Sebab penyesalan terbesar bukanlah sebuah kegagalan, tapi ketika kita punya kesempatan namun tidak pernah memulai,” katanya.

Untuk itu, seorang pengusaha harus melihat masalah sebagai peluang yang baik. Dengan kalimat lain menggunakan potensi dalam menemukan sebuah solusi. Sebab problematika yang dihadapi para pelaku digital marketing adalah memanfaatkan sosial media, financial technology, dan aplikasi jasa sebagai mitra kerja (bagi pelaku usaha). “Mulai dari memilih sosial media yang sesuai dan membuat konten yang tepat. Termasuk juga memanfaatkan financial technology dan memilih e-commerce yang tepat,” jelasnya.

Sementara itu, Entrepreneur Digital Marketing & Branding Strategist, Dayang Melati mengungkapkan bahwa inovasi digital menjadi bagian dari bisnis yang kreatif. Dimana kegiatan digital marketing merupakan setiap pemasaran yang menggunakan perangkat elektronik untuk menyampaikan pesan promosi dan mengukur dampaknya. Dalam praktiknya, digital pemasaran biasanya mengacu pada pemasaran kampanye yang muncul di komputer, ponsel, tablet, atau perangkat lain. “Peluang yang ada pada umumnya terkait teknik digital, produksi digital, dan creator digital,” ujarnya.

Maka, lanjut Melati, untuk para pelaku bisnis, dapat melihat peluang tersebut dari 4 hal yang disingkat dengan MITD. Yaitu, Masalah dari customers, Inovasi dari teknologi terbaru, Trend terbaru target market, dan Dari hobi atau kegemaran diri sendiri. (man)

 


Share :


File Nama File Format Type
WhatsApp Image 2021-10-28 at 16.15.02.jpeg image/jpeg