kegiatan Pengabdian Masyarakat Kelompok Dosen dari Program Studi MICE

Kala Desa Wisata Masuk Ranah Digitalisasi

Keasrian, nyaman, dan penuh nuansa alami menjadi salah satu ciri khas yang bisa ditemui ketika mengunjungi pedesaan. Sebut saja Desa Cibuluh yang menyuguhkan Saung Mulan, mengajak para pengunjung untuk menikmati bulan purnama dan disuguhkan kuliner ala kampung. Desa yang berada di sebelah selatan Kabupaten Subang itu juga menyajikan Tepas Seuweuh untuk mengajak pengunjung menikmati budaya sungai, seni permainan anak baheula, dan kerajinan anyaman. Di samping juga terdapat Curug Cilaga, Air Hangat Ciseupan, Arung Jeram, Camping Ground Cibuluh, Wisata Manggis, Permainan Anak, dan Monumen Pertempuran Siliwangi.

Tak heran jika Desa Cibuluh pada akhirnya menjadi salah satu desa wisata di Subang Selatan. Saat mengunjungi desa-desa yang berada di ketinggian antara 500 meter hingga 1.500 meter tersebut, pengunjung pun akan menemukan Bukit Jambu Kristal. Destinasi yang masuk wilayah Kecamatan Tanjungsiang ini mengajak pengunjung menikmati matahari terbenam. Atau saat pengunjung datang ke Pamoyanan (Kecamatan Tanjungsiang) menjelang pagi hari, diajak menikmati halimun. Mereka akan merasakan seolah-olah berada di negeri atas awan. Bagaimana tidak, hamparan kabut dengan keindahan matahari saat terbit memberikan sensasi tersendiri.

Suasana juga tak berbeda ketika mendatangi Desa Pesanggrahan, Kecamatan Kasomalang. Desa tersebut memiliki beberapa sumber mata air. Di antaranya Curug Nala, sumber mata air hangat Cimincul, sumber mata air Cipondok (Aqua), Curug Pusaka Cigaru, dan Curug Masigit. Di desa tersebut pun masih mempertahankan budaya turun menurun seperti pembuatan gula aren dan pakreng (makanan berbahan dasar singkong). Atau bisa juga mengunjungi Saung Legok Peuteuy Kecamatan Cisalak yang menjadi wisata edukasi Budaya Sunda. Di daerah itu terdapat berbagai macam bentuk saung seperti Julang Ngapak, Tagog Anjing, Jolopong, dan lain-lain. Setiap bentuk saung juga memiliki falsafah yang berbeda-beda dan biasa digunakan sebagai tempat pertemuan masyarakat. Di sana terdapat Liwet Samakbruk, merupakan bentuk olahan nasi dicampur dengan ayam dan ikan.

Bertolak ke desa lain yang berada di Subang Selatan, juga memiliki daya tarik berbeda. Sebut saja Desa Cibeusi di Kecamatan Ciater yang menawarkan keindahan Curug Cibareubeuy, Situs Batu Tapak, serta wahana rekreasi Muara jambu. Di samping menyediakan penginapan dan camping ground dengan sensasi menginap di pedesaan. Seluruh desa wisata tersebut akhir-akhir ini mulai terintegrasi dengan baik sebagai desa wisata dengan Bukit Dewi Manggung sebagai etalase kesenian, UMKM, edukasi budaya, pertanian, dan peternakan. Dimana pengunjung dapat melihat craft maupun memperoleh spot keindahan desa wisata. Sementara untuk lebih merasakan bagaimana situasi dan kondisi dapat mengunjungi ke salah satu desa wisata yang dipilih.

“Sehingga menjadi satu kesatuan yang dapat dimaksimalkan. Jangan sampai satu desa dengan desa lain menjadi “pesaing” dalam memperebutkan wisatawan. Karena pada dasarnya, potensi yang dimiliki masing-masing desa wisata itu berbeda,” jelas Ketua Pengabdi Masyarakat Kelompok Dosen, Firman Syah.

Ditambahkan Firman, untuk memaksimalkan potensi produk atau jasa yang dimiliki desa-desa wisata di Subang Selatan, maka dibuatkan website https://www.dewisubangselatan.com sebagai langkah komunikasi pemasaran melalui internet di era 4.0. Sehingga informasi keberadaan desa wisata tersebut dapat diketahui secara luas oleh pengunjung (wisatawan), baik domestik maupun mancanegara.

Seperti diketahui, pada 2021, diselenggarakan kegiatan Pengabdian Masyarakat Kelompok Dosen dari Program Studi MICE, Jurusan Administrasi Niaga, Politeknik Negeri Jakarta. Selain Firman Syah, kegiatan pendampingan masyarakat desa di Subang Selatan ini juga beranggotakan Imam Syafganti dari Program Studi MICE dan Asep Taufik Muharram dari Program Studi Teknik Informatika. Kegiatan pengabdian masyarakat ini merupakan hal rutin dilakukan setiap satu tahun sekali dengan pendanaan berasal dari anggaran DIPA PNJ 2021. Memilih Subang Selatan sebagai lokasi pendampingan, mengingat sejumlah desa wisata sangat potensial untuk mengembangkan kepariwisataan. Di samping juga permasalahan yang cukup kompleks seperti regulasi dari pemerintah pusat maupun daerah yang menjadi dasar pelaksanaan kegiatan pengembangan desa wisata.

“Coba nanti didiskusikan bersama secara umum mengenai regulasi. Sehingga dalam beroperasi, para penggerak desa wisata tidak menyalahi aturan yang ada. Intinya, perlu adanya sinergi semua pihak baik akademisi, pemerintah, masyarakat, pebisnis, dan media yang baik (strategi pentahelix),” tutupnya (man).

 


Share :


File Nama File Format Type
WhatsApp Image 2021-09-30 at 10.28.02.jpeg image/jpeg